Oleh: Dony Aristone Djitmau, S.Hut., M.Sc – Mahasiswa Program Doktoral S3 PSL IPB Bogor University
Lingkungan Berkelanjutan (Sustainability science) muncul sebagai upaya untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Penanaman, integrasi, dan aplikasi dari ilmu pengetahuan tentang sistem kebumian yang diperoleh dari ilmu-ilmu sejarah yang holistik (seperti geologi, ekologi, klimatologi, oseanografi) yang dikoordinasikan dengan ilmu pengetahuan tentang keterkaitan manusia.
Hal itu yang didapat dari ilmu sosial dan humanities, dalam rangka mengevaluasi, mitigasi, dan minimalisasi konsekuensi, secara regional dan global, berbagai dampak kegiatan manusia terhadap sistem bumi dan pada peradaban lintas global dan pada masa mendatang – agar manusia dapat menjadi penjaga bumi yang berpengetahuan lengkap Harus melintasi skala magnitude yang berbeda-beda (waktu, ruang, dan fungsi), multi keseimbangan (dinamis), multi aktor (kepentingan) dan multi kegagalan (kegagalan sistemik).
Menyikapi bencana banjir yang selalu terjadi di Provinsi Papua Barat khususnya di kota Sorong dalam beberapa bulan terakhir. Ditengarai akibat kelalaian pemerintah dalam pengelolaan lingkungan, khususnya pemerintah daerah. “Banyaknya aturan yang dilanggar dengan mengatasnamakan investasi telah mengakibatkan kerusakan alam, perubahan iklim, hilangnya daerah resapan air, dan tumpukan sampah di sungai-sungai yang mengalir ditengah kota sorong serta tersumbatnya saluran drainase memicu banjir besar di Kota Sorong, Papua Papua Barat.
Siklus banjir yang sebelumnya terjadi lima tahun sekali kini selalu melanda setiap musim penghujan. Semakin minimnya daerah resapan air hingga sampah menumpuk di saluran drainase, juga memicu terjadinya bencana.
Permasalahan tata ruang juga jadi tantangan khususnya daerah provinsi Papua Barat. Padatnya pemukiman warga dan perambahan hutan terjadi di daerah aliran sungai dan resapan air. Sehingga dapat diharapkan kebijakan dan langkah-langkah preventif oleh pemerintah daerah, untuk lebih mengambil peran di dalam mengelola permasalahan yang terjadi di kota Sorong Papua Barat merupakan langkah yang tepat.
Melalui pendekatan yang humanis serta pengelolaan anggaran yang akuntabel dan transparan, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi disetiap musim penghujan di Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Berikut ini adalah beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir.
Complexity adalah sebuah paradigma baru dalam memandang sebuah sistem maupun problem tidak dipilah menjadi pihak-pihak yang lebih kecil tetapi dianggap sebagai satu kesatuan. Paradigma complexity berupaya melihat suatu problem secara utuh untuk mendapatkan sebuah solusi yang dapat mencakup seluruh problematika yang ada.
Dengan demikian, solusi yang didapatkan tersebut diharapkan dapat terus berlanjut dan berkelanjutan. Paradigma reduksionis: memilah sistem maupun problem menjadi bagian yang lebih kecil dan dipelajari satu per satu dengan harapan akan dipahami solusi dari problem tersebut.
Cara menanggulangi bencana banjir, yaitu: Pertama. membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.
Kedua, melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat. Ketiga, memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuat lahan hijau untuk penyerapan air.
Selanjutnya,keempat, berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai. Kelima, berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan beban dan membuat permukaan tanah turun.
Keenam, hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul.
Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah bencana banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk mencegah terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar semua bisa teratasi dengan baik.
Leave a Reply